Memanfaatkan Makhluk Hidup
Pengolahan limbah organik selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan makhluk hidup nih, guys! So, menurut elo hewan apa saja nih, yang dapat membantu kita dalam mengolah sampah organik?
Kalau elo menjawab lalat, yap itu benar sekali! Tapi, lalat yang dimaksud di sini bukan lalat yang sering elo lihat di rumah, ya! Melainkan, jenis lalat black soldier fly (BSF).
Baca Juga: Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae – Materi Biologi Kelas 10
PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK SEBAGAI TRANSMODE UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT PANTAI GONDARIA PARIAMAN
Wince Hendri, Rona Taula Sari, Erman Har, Gusmaweti Gusmaweti, Azrita Azrita, Lisa Deswati, Nawir Muhar, Retti Yuselmi, Nuriadilla Nuriadilla, Khoirirafika Khoirirafika
Abstrak: Upaya pelestarian dan pemeliharaan lingkungan agar terbebas dari limbah yaitu dengan cara pengolahan limbah dengan pola 3R. Konsep 3R mendorong masyarakat melakukan penanganan limbah dari sumbernya seperti pemilahan limbah dan pengemasan limbah dengan benar, mendorong penerapan konsep pemanfaatan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema ”Berkarya Tanpa Batas” merupakan kegiatan pengolahan limbah organik dan limbah anorganik yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam penanganan limbah sehingga menambah wawasan masyarakat terhadap limbah yang dibuat dapat dijadikan kerajinan yang mempunyai nilai seni atau trash mode. Produk olahan sampah organik dan anorganik masyarakat terdiri dari tas dan bunga yang terbuat dari plastik. Sementara itu, kulit daun bawang putih diolah menjadi bunga. Pengolahan batok kelapa menjadi celengan, gelas, gantungan kunci, sendok, dan souvenir lainnya.
Abstract: Efforts to preserve and preserve the environment so that it is free from waste is by way of waste treatment with the 3R pattern. The concept of 3R encourages people to handle waste from its source such as waste segregation and packaging of waste properly, encouraging the application of the concept of using waste that has economic value. Community Service with the theme "Working Without Borders" is an organic waste and inorganic waste treatment activity that aims to improve the skills and creativity of the community in handling waste so as to increase people's insight into the waste that can be made into handicrafts that have artistic value or trash mode. The processed organic and inorganic waste products of the community consist of bags and flowers made of plastic. Meanwhile, the skin of garlic leaves is processed into flowers. Processing coconut shells into piggy banks, cups, key chains, spoons, and other souvenirs.
Limbah Organik dan Anorganik, Kreativitas, Transmode.
Adnyawati, N.D.M.S. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Tentang Hidangan Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 44, Nomor 1-3, April 2011, hlm. 52-59 54
Marliani, N. (2014). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi. Jurnal Formatif 4(2): 124-132, 2014. ISSN: 2088-351X
Marfuatun, (2013). Potensi pemanfaatan sampah organik. pengabdian pada masyarakat. Yogyakarta
Mulyanto. (2007). Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu
Sutoyo, Bagong. (2013). Fenomena Gerakan Mengolah Sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Wahyono, S. (2001). Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2 (2): 113-118
JCES (Journal of Character Education Society)Universitas Muhammadiyah Mataram
Contact Admin: Email: [email protected]WhatsApp: +62 852-3764-1341
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:
%PDF-1.5 %���� 390 0 obj <> endobj 405 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<32F06F1670EACF428094D9296281426B>]/Index[390 36]/Info 389 0 R/Length 79/Prev 216469/Root 391 0 R/Size 426/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream h�bbd``b`f S�S>���$5�k8�`)�@H1��� �H�2�8d12���b`� �!�@� �> + endstream endobj startxref 0 %%EOF 425 0 obj <>stream h�b```�R� ��1džd3�ԩ~�?j:k�r0 �g`p��J�����N>�a�])�w�䡦G�6 =��#::"�GG3d �8��@���T��y�X$�����0C� ���CVÖ�eM/Y/p��������#~6��� �Wk20�+�tQ1��b`֘��������T�$@� ,�8� endstream endobj 391 0 obj <>/Metadata 46 0 R/Outlines 71 0 R/PageLayout/OneColumn/Pages 388 0 R/StructTreeRoot 74 0 R/Type/Catalog>> endobj 392 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 393 0 obj <>stream h�Ԛ_���� S���\ `_rm��(b7ia�A9>w������wf8�ήv%��Ns���!9�q�:�����LEV�G(;e�I��Lt��Y{x��i��)g:^9��$D0c�DJX�T�H9�h"�TrzY�)[�rBkUu�hP�Ó�Y�[�xu�j��� �9�����~�x�p���1�.�����Z�ݫd���Uiz�tZ\�-?>(g����ի�0�+�)c�&��zy�������������߮o�DM����7����w���~����.^ow��;�����z��~y��y��x�Rz�f���Ep��O+�Eow�O��n�ODp��`�8fT�z�������������a���^��W���nh�Vfo�Ӓ5l�7�ۣ/ow�W�T�L��>�K���'{$V+j����B��"ޗv���2�s��mT���hK(X�=�N�r�}��z��xv�F�.u�Y|_��<'������\4�Xl�oN�-sx���eի��8N���
Hello, guys! Ketika elo mendengar kata limbah, apa sih yang terlintas di benak elo pertama kali? Well, pastinya elo semua akan berpikir tentang aromanyanya yang tidak sedap, kan? Nah, sebenarnya ada lho, teknik pengolahan limbah yang dapat dilakukan agar sisa limbah tersebut dapat dimanfaatkan. Pasalnya kalau didiamkan saja, selain menimbulkan bau, limbah juga dapat menjadi sarang penyakit, lho!
Jadi, langkah pertama dalam proses pengolahan limbah adalah memisahkan mana yang bahan limbah organik ataupun anorganik.
Dengan membedakan berdasarkan jenisnya, elo bisa memilih pengolahan limbah yang paling tepat. Misalnya, sampah organik bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Yap, kita dapat membuat biogas yang berguna sebagai pengganti gas LPG.
Nah, elo tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan bahan limbah organik dan bahan anorganik?
Kita bisa bedakan keduanya dari unsur yang terkandung dalam masing-masing jenis limbah. Limbah organik mengandung unsur karbon dan bisa dengan mudah terurai atau mudah membusuk.
Contoh limbah ini bisa kita temui sehari-hari, mulai dari kulit buah dan sayur, hingga kotoran manusia dan hewan. Oleh karena itu, limbah organik juga dapat disebut dengan limbah alam.
Sedangkan limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon dan sangat sulit terurai atau bahkan tidak bisa terurai/membusuk sama sekali. Contoh limbah anorganik, seperti plastik dan baja.
Nah, kalau elo ingin tahu perbedaan limbah organik dan anorganik, manfaat, dan teknik pengolahannya, yuk, baca sampai habis!
Limbah organik dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering.
Tapi, sebelum baca lebih lanjut, elo harus tahu dulu ciri-ciri limbah organik biar bisa ngebedain sama limbah anorganik. Okay, langsung aja simak karakteristiknya, ya!
Pada umumnya limbah ini terbilang lunak yang menyebabkan bakteri jadi lebih mudah dalam mengolahnya, hal itu dikarenakan limbah organik basah mempunyai kandungan air dengan kadar cukup tinggi.
Contoh limbah organik basah ada apa saja, sih? Contohnya sudah disebutkan tadi, ya, sisa bahan makanan dan kotoran makhluk hidup termasuk limbah organik basah.
Kalau diolah dengan baik, kulit buah dan sayur sisa bisa punya manfaat , lho. Misalnya, sebagai pupuk kompos ataupun kerajinan.
Namun jika diolah menjadi kerajinan harus melewati proses pengeringan terlebih dahulu, nih. Bisa dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari langsung hingga kadar air dalam limbah tersebut habis.
Kategori Limbah Berdasarkan Berbagai Sisi
Tidak hanya berdasarkan karakteristiknya, limbah juga bisa dibedakan dari jenisnya.
Umumnya ada beberapa kategori pembeda dari limbah.
Pertama dari mana limbah tersebut dihasilkan atau bersumber dan selanjutnya adalah senyawa atau kandungan yang ada pada dalam limbah.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya.
Pengolahan Limbah Anorganik
Jika tadi sudah membahas cara mengolah limbah organik, maka sekarang kita akan membahas tentang pengolahan limbah anorganik. Contoh limbah anorganik antara lain bekas kaleng, pecahan kaca, plastik, dan lainnya.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah anorganik antara lain dengan sanitary landfill, insinerasi, prinsip 3R, dan bioremediasi. Yuk, pahami satu-persatu!
Sanitary landfill adalah usaha pemusnahan sampah dengan cara mengisolasi sampah di dalam tanah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi. Salah satu contoh sanitary landfill yakni tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi.
Pengolahan limbah anorganik selanjutnya yakni dengan cara insinerasi. Nah, insinerasi sendiri merupakan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi panas.
Well, elo semua pasti sudah sering mendengar istilah 3R, kan? Yap, prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah sampah anorganik nih, guys!
Masih penasaran dengan materi pengolahan limbah? Kamu juga bisa belajar lewat penjelasan tutor cukup dengan klik gambar di bawah ini, ya!
Terakhir, elo bisa mengolah sampah anorganik dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses penghilangan zat kontaminan dengan bantuan makhluk hidup seperti bakteri, archaea, fungi, dan tumbuhan.
Nah, sudah paham kan, soal cara mengolah limbah. Sekarang, pahami juga cara mengetahui lingkungan mengalami pencemaran atau tidak melalui bioindikator.
Bioindikator adalah suatu organisme yang bisa menunjukkan kualitas lingkungan. Contoh bioindikator antara lain Xanthoria sp, cacing tanah, dan eceng gondok.
Bioindikator sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya nih, guys! Kelebihan bioindikator yaitu bisa memprediksi efek zat pencemar terhadap makhluk hidup. Sementara itu, kekurangan bioindikator yakni bisa juga berubah karena faktor selain zat pencemar seperti parasit, predasi, atau penyakit.
Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Hewan Amfibi – Materi Biologi Kelas 10
Well, sekarang elo semua sudah tahu kan bagaimana cara mengolah limbah dan cara mengetahui suatu lingkungan tercemar atau tidak. Tapi, kalau ditanya cara memulihkan lingkungan yang sudah rusak, kira-kira elo mau jawab apa nih?
Jadi, restorasi lingkungan merupakan usaha manusia untuk membantu pemulihan lingkungan dari kerusakan.
Meskipun lingkungan sebenarnya bisa memulihkan diri sendiri, tetapi dengan adanya restorasi lingkungan dapat mempercepat pemulihan lingkungan. Misalnya dengan melakukan pengawasan dan pemeliharaan lingkungan sehingga tidak ada gangguan pada proses pemulihan.
Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!
Karakteristik dari Limbah
Secara umum yang dikatakan limbah harus memiliki karakteristik ukuran yang mencapai mikro, sifatnya yang dinamis, memiliki penyebaran dengan dampak luas dan berjangka panjang.
Namun ada karakteristik lain dari limbah jika dilihat dari unsur fisik, kimia, dan biologinya.
Untuk unsur fisik dilihat dari bentuknya seperti kepadatan, baunya, suhu, dan warna limbah sendiri.
Sedangkan untuk unsur kimia tentunya dilihat dari berdasarkan kandungan bersifat kimiawi yang ada pada limbah.
Untuk unsur biologi sendiri dinilai dari seberapa besarnya pengaruh limbah pada kualitas air.
Terutama pada kualitas air sebagai air minum dan air bersih.
Dari karakteristik yang ada limbah ini, limbah dipisahkan menjadi beberapa jenis dan beberapa kategori.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis dan kategori limbah.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
B3 adalah singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun dan memang seperti namanya.
Limbah jenis ini bisa sangat berbahaya. Baik bagi lingkungan, kesehatan makhluk hidup, sampai keberlangsungan lingkungan.
Limbah B3 biasanya memiliki kandungan zat kimia yang tinggi yang bersifat merusak.
Karena sifat-sifat berbahaya inilah dalam pengelolaannya limbah B3 memerlukan pengelolaan dan penangan yang khusus.
Beberapa limbah B3 bahkan memiliki sifat mudah meledak, korosif atau dapat merusak besi, kausatif atau dapat merusak kulit, meracuni tanah dan air, dan berbagai sifat berbahaya lainnya.
Senyawa yang biasanya dikandung oleh limbah B3 biasanya merupakan senyawa logam berat seperti Cr, Cd, Fe, Pb, Al, dan senyawa lainnya.
Ada pula senyawa kimia seperti sianida, fenol, sulfida, dan bahan berbahaya lainnya.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan senyawanya.
Kedua limbah tersebut juga bisa dibedakan melalui karakteristik dan sumbernya.
Di mana limbah organik biasanya dihasilkan oleh kegiatan yang lebih domestik.
Memiliki karakteristik yang mudah terurai karena mengandung kandungan biologis tinggi.
Sedangkan untuk limbah anorganik cenderung dihasilkan oleh kegiatan hasil industri.
Memiliki karakteristik yang tidak bisa bahkan sulit untuk diuraikan.
Namun selalu ada solusi untuk mencegah limbah-limbah ini untuk mencemari lingkungan.
Utamanya adalah dengan sistem pengelolaan limbah yang baik.
Terutama pada industri yang menghasilkan jenis limbah seperti B3.
Harus memiliki protokol pengelolaan limbah yang memadai.
Dengan pengelolaan yang memadai kegiatan produksi dan masyarakat bisa berlangsung tanpa menimbulkan dampak merusak lingkungan
%PDF-1.5
%µµµµ
1 0 obj
<>>>
endobj
2 0 obj
<>
endobj
3 0 obj
<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 10 0 R 23 0 R 24 0 R 25 0 R 26 0 R 27 0 R 28 0 R 29 0 R 30 0 R 31 0 R 32 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>>
endobj
4 0 obj
<>
stream
xœµ=ioÛV¶ßä?óåIE$ó.¼$‹Â%ñ´išebwŠ"<(’·&¶<²�<ϯ÷œ»/$%…î`‰¼ËÙ·{HÌ7w—g‹åÝ觟æww‹åÅéjôñàd}ó‡›Óƒ÷‹óËëÅÝåúúðpôüå‹Ñó“§OþAFÅLŒNΞ>‘ßäÿȈp2å¨ÅŒÕ£“+¸s??}òq<šü{tòëÓ'Gr¶Y�óërVP9¿¬f¥š_Àü"�?:zóbtÐùóõÝÝúªxR{ӆΪe3µñÇ1ç¼f$+¢‘>`ÿyúdZÌ
ü�7iAGeSÎø¨dòëæôé“?~]?}RŠYUâšòi(¢¯¨GÅh)—>xuµ8?F/×£öàÜÁ- aåLp\š4#ZÈ_5ìÊ%µ@f ‚�T iLBÂé¬.GuÁ@.�4¿®ï7׋/£õ™O¤°WÃfEìõâb±‘„9ݼåe¼ÕÑê~‰$¯——§wÃîÈ�‘`ÃïC‰�ÉqªjˆQTu}sn¾}@•»¸›LÅX~Tã›'„Œà+~üµ¾Ÿ°±d®üü2ƒ+÷ZŒ¯à~,î`ÞY,í×ËÕ,yy½’óNÿÏ^¿¹¸™pµò¯RŒ_À·£ãïB›Çh3"ñõ±NëÈ`HT70˜ˆzÆ¥²J�‡]Î~ؘ²E[ªªŒÝÇñ¿Ö“)™LI#iCªïd~º±àhg’�ÉÐû489Ùç"õ°”¨òÇA²á3^g6§ÃîC‹ŒC¼ÏhŠ‹�,%¶có˜ýzŠ£äætqè�)Ë¢* SZ¼!ã3ZulHê�7ä-¤U{!IKÇhð´r»»´1)¶ßkûÓm*2KµÒ5ˆ{†Ø¯¦Y´¦Co#¤ÏÌê!Wx5o؈Yóøì2nBçªqŸWRÙøøx2eã·#0¦tBøXL¦¥´äòc`>’ºBåH ˜‘¤‘^6·¤„ú@D‡e'¡ùm¿�Ÿ¼�Ÿ%Ÿ5UÇ>&༇PÿÍ‹W/GÅÁo‹ë󑢦¯^N‚|FHw‰gjÇ#ž™Ê_›èå0cç ‰Ey!i" &¼è'™Ocpx Ž]‘¡_th¿?š4ã·?[ßýŸó_&Óz<+/�à÷o¯à÷`ùs}_¨;ï>Èo?Ïa>Žymn¼”³å?#yG}{qæø&‡ËÏ·ðû|³sŽå—#ùµÇÏ0õ‰†´‘!b"³@É@.©RJÚTí”aehL»^ ĉ„aV8 €oÞ½<êb"ïf©”ì¹z„¢ôÖs‹ˆd‘ßßÏÿœ#;‘rŠ©¯!™ŸÌÁD)!N@êùÉ«áHÀt~Ü ‰È@ Ú�¼™ÿ ¼û€Bôüöü$á!D‡2”2ã–)8-*ˆA¾µgùXåˆaªa!_¬çoO比‚ؽ²¼Dáû ¿â�9’äýD‰¢®¾A‰î"FÝú¼ 3Â| zØÜÄ¥’1%B†óåVË‘"X¯Š×“žšJB‹R‚iü³ÂI5¾žÔãå)8µ¤€¿ÀõSø€«�ü¸LêHÒÎ…r^¢�¥p�̬8+.�ì ®g�ˆ’œH–¬ÒM.š]¥šÅ4ú dX_ƒíZ(³UIÕ‘"¿î¥Ð|‘)´½s¼�´Ú€„]vîÎ"fUQH,À»¤¤�ëñ6´DŸ¬òCç*e·QénqAKˆô
–I¹Òµs¶„
(
øë¸ÔѤ”DlÆWHÚ©$=È¡M ÷¦s·ª“¾Œ”¸¯GÖ¹\ÝMF¤–Æ"¬uéç{©_·�q_iAùv
¿î@Ûº…¤éF¢f3aÁ»Ö£=‚ÉX³¤û±—æ”’I;ÝÐç8ÿw™3X$Å¢syÚI
éÊÁè¤(;׋õ/"§Í¬iãèoh5Sæ¿”WÐdâåo`úYLy'^eQ̪*ÄKt®×£Áe!9²§ÓœQsI(VC°ê±ø1‘ß.¥"oT\Y�߀żØJ‡i·S©spfvþ8®:×ëQb¨´ÐÊGÅãùë‘©š³•ºù'pCÖã(p
ïÝÜïVpÚ Uñ¬»–c}ú]°Y~È®{Í)@سºœ(L¾`ÖÛ©¡Œt+™¶�mñ‘i:׋5>FFðYÅZ°y}ŸëKøW¹’³‰Šy>Ë_eRÝnš3
Á™‡t¤~a™¬è\9VüØ É²ÉéU§Š²\êÀ9e(Õ½ŠÐïéõtþû$ç·Ul*îv±)«ÚV<ø‡Tá0dZâÅѪg?~rü,ñs° #¿UøYãgcïáì"‰DëQ•@(ÂÝÆï7�&¬¥
œÃ"âaÆ#�L§Ú�ÝÃÏ•®Ë¯ïOa*¯KÓðy‚7Ôeö\yA¹À5M¸í.'P˜½âïX�05üë©éVÆK—Ö.ápÉ�°áÔs•^ËŸ¿À�…ÿ6ßÏ`ÉøÜØ÷Œ M•`=V•0à&-“Ë
¥ÚŸÜ-8õ–¢Xð-ã~Ö´‹¢L’B‰ ˜š”�prNÒÅ�o×®Pt‰z$qŒ©õ“Ú¿C�¿(6Ë º"ɽÿf^ ÅÕo%l+"Ž<¨ º·Û p'TÀ œ±ÔòvÕYà ½\�ÆÊq>&ù‚¼ÒSN ÌYBÀØ‘ð„”¦ÛSšJ×£4jÓz¢ÕÖ)ÇT•Ô*~ÙXî �"@}$<ª
†Ê³w!<ë#<“IwC÷'<+kp£á3©PHx¾=á™Ìðbø²gÞ–ÞHNl%ÓøÛRÍš}´õž€KyÎw"sÙGf.ÐÕmAfï,[kwÝ@]ˆHUShÞ)Š‚Øz—L=ˆ¨?ă�ˆÌÄf"])Ï_iº¤›–SY x6S™Ü¤L–q*Ôðʪéf2*j(�å)š7ÅlWË�O—ë¿C1V¢)ÛY‰Zƒw¸‹Gžü;Y/(eÖ>‘³égHßVÏ–±^�»{é‹$úï¤öL’˜2NNi¨HÜÂnZÓêI�o†„c²‚ß
©šI~ª–;x_•^õõ¦’ŠÖà¯0ð‚Ÿßl<è7kúQji½yË^§Ë$y¥=Ø›¾¬Q¾ÃÒ—RHW™(*$õî—h7{hVŒa@âY'€Ö#rƒQ¼×ÛòÏ�· ¸ÃÏÇÚ¸žZx«á8¨fh´“AZ`qL“ƒ”fvPùí
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Contoh Soal Pengolahan Limbah
A. Menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas
B. Mengurangi emisi gas karbon dioksida
C. Mengurangi proses penipisan lapisan ozon
D. Menghasilkan pupuk yang bisa menyuburkan tanah
E. Menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif
Jawaban dan Pembahasan:
Di dalam proses insinerasi terdapat proses pembakaran dalam suhu yang sangat tinggi. Pembakaran ini menghasilkan energi panas yang bisa jadi energi alternatif. Maka jawaban yang tepat adalah A. menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas
Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui
Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai pengolahan limbah. Well, kalau elo ingin tahu lebih detail lagi mengenai materi hari ini. Elo bisa kunjungi aplikasi Zenius, ya!
Nah, sekarang coba sebutkan jenis limbah apa yang sering elo temui dan apakah elo pernah mencoba mengolahnya?
Yuk, Mengolah Limbah Keras yang Ada di Rumah! – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)
Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan – mmc.kalteng.go.id (2018)
Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester 2 – Kemdikbud (2017)
Originally published: January 14, 2022Updated by: Erika Fajriatur (Kampus Merdeka Intern)
Kita pasti sering mendengar mengenai jenis-jenis limbah yang paling umum ditemukan adalah jenis limbah organik dan anorganik. Namun tidak semua orang mengetahui apa perbedaan antara kedua jenis limbah tersebut. Sekaligus adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan apa. Sebelum membahas kedua jenis limbah ini lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahui mengenai pengertian limbah itu sendiri.
Adanya Limbah Organik dan Anorganik Adalah Penggolongan Limbah Berdasarkan
Limbah bisa diartikan sebagai bahan sisa dari pembuangan yang sudah tidak bisa dipakai atau diolah kembali.
Limbah menjadi hasil sisa produksi baik dari alam maupun aktivitas manusia di Bumi ini.
Jika tidak dikelola dengan baik, limbah menimbulkan resiko akan mencemari manusia dan mempengaruhi kehidupan manusia secara luas.
Berikut ini adalah karakteristik limbah secara keseluruhan.
Limbah Organik sebagai Kerajinan Tangan
Meskipun pada umumnya yang dapat dijadikan kerajinan tangan ialah limbah anorganik, namun ternyata limbah organik juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti eceng gondok yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Contoh lain ialah tempurung kelapa yang diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.
Kategori Limbah Berdasarkan Komposisi atau Senyawanya
Adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan senyawanya.
Selain organik dan anorganik jika dikelompokkan berdasarkan senyawanya ada juga golongan limbah B3.
Berikut ini adalah ulasan mengenai ketiga jenis limbah tersebut.
Secara sederhana limba organik adalah limbah yang mengandung material yang dapat diuraikan kembali.
Limbah ini mudah membusuk dan dipengaruhi oleh bakteri pengurai biasanya berasal dari alam maupun tumbuh-tumbuhan.
Contoh limbah organik sendiri seperti daun-daun, limbah dari memasak seperti kulit telur, kulit bawang, dan sisa makanan, kotoran hewan.
Sisa makanan dan sisa dari kegiatan organik lainnya.
Limbah Anorganik bisa disebut sebagai kebalikan dari limbah organik.
Jika limbah organik tersusun dari material yang dapat diuraikan.
Maka limbah anorganik disusun dari material yang sulit diuraikan bahkan tidak bisa terurai sama sekali.
Limbah anorganik sulit bahkan tidak bisa dipengaruhi sama sekali oleh bakteri pengurai.
Limbah anorganik inilah yang biasanya menghasilkan dampak buruk pada lingkungan secara luas.
Contoh dari limbah anorganik sendiri adalah limbah pabrik yang mengandung zat kimia tinggi, limbah asap, sisa kain dari industri tekstil, sampah botol plastik yang tidak didaur ulang kembali, kemasan sachet yang dibuang sembarangan.
Sampai sampah industrial yang berbentuk logam dan padatan.